Pengertian, Konsep, dan Sejarah Mikrobiologi
A. Pengertian
Mikrobiologi
Mikrobiologi
adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi adalah salah satu
cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika,
dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut ilmu praktek dari biokimia.
Dalam mikrobiologi dasar diberikan pengertian dasar tentang sejarah
penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel mikroba dan
fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan faktor
lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian.
Mikrobiologi lanjut telah berkembang menjadi bermacam-macam ilmu yaitu
virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah,
mikrobiologi industri, dan sebagainya yang mempelajari mikroba spesifik
secara lebih rinci atau menurut kemanfaatannya.
B. Konsep
Mikrobiologi
Penggolongan
mikroba diantara jasad hidup secara klasik jasad hidup digolongkan menjadi
dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang (animalia). Jasad hidup yang
ukurannya besar dengan mudah dapat digolongkan ke dalam plantae atau
animalia, tetapi mikroba yang ukurannya sangat
kecil ini sulit untuk digolongkan ke dalam plantae atau animalia. Selain karena ukurannya, sulitnya penggolongan juga disebabkan adanya mikroba yang mempunyai sifat antara plantae dan animalia.
kecil ini sulit untuk digolongkan ke dalam plantae atau animalia. Selain karena ukurannya, sulitnya penggolongan juga disebabkan adanya mikroba yang mempunyai sifat antara plantae dan animalia.
Menurut teori
evolusi, setiap jasad akan berkembang menuju ke sifat plantae atau
animalia. Hal ini digambarkan sebagai pengelompokan jasad berturut-turut
oleh Haeckel, Whittaker, dan Woese. Berdasarkan perbedaan organisasi
selnya, Haeckel membedakan dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang
(animalia), dengan protista. Protista untuk menampung jasad yang tidak
dapat dimasukkan pada golongan plantae dan animalia. Protista terdiri dari
algae atau ganggang, protozoa, jamur atau fungi, dan bakteri yang
mempunyai sifat uniseluler, sonositik, atau multiseluler tanpa
diferensiasi jaringan.
Whittaker membagi jasad hidup
menjadi tiga tingkat perkembangan, yaitu:
1. Jasad
prokariotik yaitu bakteri dan ganggang biru (Divisio Monera)
2. Jasad
eukariotik uniseluler yaitu algae sel tunggal, khamir dan
protozoa (Divisio Protista)
3. Jasad eukariotik
multiseluler dan multinukleat yaitu Divisio Fungi, Divisio Plantae, dan
Divisio Animalia.
Sedangkan Woese menggolongkan
jasad hidup terutama berdasarkan susunan kimia makromolekul yang terdapat
di dalam sel. Pembagiannya yaitu terdiri
1. Arkhaebacteria
2. Eukaryota
(Protozoa, Fungi, Tumbuhan dan Binatang)
3. Eubacteria.
Louis Pasteur ( 1860 ) Membuktikan ketidakbenaran
teori generatio spontanea dengan melakukan percobaan dengan memanaskan kaldu
didalam suatu labu balon dengan tujuan mematikan jasad-jasad renik yang ada
didalamnya dan didiamkan selama beberapa waktu, kaldu tersebut menjadi keruh
Kesimpulan : Adanya pertumbuhan mikroba
Lister Mendukung
kebenaran teori Pasteur Melakukan desinfektan sebelum pembedahan Angka infeksi
menjadi berkurang Kesimpulan : Desinfektan dapat mematikan mikroba-mikroba.
Robert Kock Meneliti Kuman Antrax Yang Menyerang ternak
Berhasil mengasingkan kuman antrax dalam bentuk biakan murni dengan
mempergunakan medium Membuktikan bahwa kuman yang diasingkan tersebut dapat
menimbulkan penyakit yang sama bila dimasukkan kedalam tubuh binatang percobaan
yang peka.
Postulat Koch Kuman harus selalu dapat ditemukan didalam
tubuh binatang yang sakit,tetapi tidak dalam binatang yang sehat Kuman tersebut
harus dapat diasingkan dan dibiakkan dalam bentuk biakan murni diluar tubuh
binatang tadi Biakan murni kuman tsb harus mampu menimbulkan penyakit yang sama
pada binatang percobaan Kuman tersebut dapat diasingkan kembali dari binatang
percobaan tadi.
Tahun 1900 Hampir Semua Kuman Penyebab Penyakit Diketahui
Bacillus Anthracis, Corynebacterium
Diptheria, Salmonella Typhosa, Neisseria Gonorrhoea, Clostridium Perfringens,
Clostridium Tetani, Shigella Dysentriae, Treponema Palidum. Dengan majunya tekhnologi Ditemukan jasad
Renik yg Lebih kecil ( Virus ) Virus Mosaik tembakau ( Iwanowski 1892 ) Virus
Hepatitis ( Walter redd 1900 ) Virus Ternak ( Loffler 1898 Dll
Seseorang yang terserang kuman dan kemudian sembuh dari
penyakit biasanya akan mempunyai kekebalan tidak mudah terserang penyakit
yangsama untuk kedua kalinya Melahirkan Konsep tentang vaksinasi Edwar Jenner
(1749-1823). Beberapa Vaksi Yang Telah Dikembangkan Vaksin Cacar (Edwar Jenner)
Vaksin Rabies (Pasteur), Vaksin Difteri, Vaksin Tbc, Vaksin Hepatitis. Ditemukan
Obat-Obat dari bahan Kimia untuk mengobati suatu Infeksi Sulfanilamida (Domagk)
Penisillin (Alexander Fleming) Antibiotika Lain Masalah Bisa menimbulkan reaksi
Alergi Resistensi Kuman.
C. Sejarah
Mikrobiologi
Definisi mikroba adalah sebagai ilmu
yang mempelajari tentang organisme mikroskopis. Mikrobiologi berasal dari
bahasa Yunani, mikros = kecil, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmuwan
menyimpulkan bahwa mikroorganisme sudah dikenal lebih kurang 4 juta tahun
yang lalu dari senyawa organik kompleks yang terdapat di laut, atau
mungkin dari gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi.
Sebagai makhluk hidup pertama di bumi, mikroorganisme diduga
merupakan nenek moyang dari semua makhluk hidup.
Awal perkembangan ilmu mikrobiologi
pada pertengahan abad 19 oleh beberapa ilmuwan dan telah membuktikan bahwa
mikroorganisme berasal dari mikroorganisme sebelumnya bukan dari tanaman
ataupun hewan yang membusuk. Selanjutnya ilmuwan membuktikan
bahwa mikroorganisme bukan berasal dari proses fermentasi tetapi
merupakan penyebab proses fermentasi, misalnya buah anggur menjadi
minuman yang mengandung alkohol. Ilmuwan juga menemukan bahwa
mikroba tertentu menyebabkan penyakit tertentu. Pengetahuan ini merupakan
awal pengenalan dan pemahaman akan pentingnya mikroorganisme
bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Awal abad 20 ahli
mikrobiologi telah meneliti bahwa mikroorganisme mampu menyebabkan
berbagai macam perubahan kimia baik melalui penguraian maupun
sintesis senyawa organik yang baru. Hal inilah yang disebut dengan
biochemial divesity atau keaneka ragaman biokimia yang menjadi ciri
khas mikroorganisme. Disamping itu, yang penting lainnya adalah mekanisma perubahan
kimia oleh mikroorganisme sangat mirip dengan unity in biochemistry yang
artinya bahwa proses biokimia pada mikroorganisme adalah sama dengan
proses biokimia pada semua makhluk hidup termasuk manusia. Bukti yang
lebih baru menunjukkan bahwa informasi genetik pada semua organisme dari
mikroba hingga manusia adalah DNA.
Asal usul kehidupan mikroorganisme
diawali dengan kegemaran seorang ilmuwan bernama Leeuwenhoek yang mengamati
mikroorganisme pada air hujan, air laut, dan kotoran gigi. Ternyata pada
berbagai bahan tadi banyak ditemukan jasad renik, diantaranya protozoa, khamir,
dan bakteri. Walaupun saat itu, Leeuwenhoek hanya menggunakan jenis mikroskop
yang sangat sederhana.
Kemudian berkembang, munculnya jasad
renik berasal dari dekomposisi jaringan tumbuhan/hewan yang telah mati atau
dengan kata lain kehidupan muncul begitu saja dan berasal dari bahan mati,
sehingga dikenal dengan teori Generatio Spontanea: Abiogenesis (abio: tidak
hidup, genesis: asal). Teori tersebut diperkuat dengan pembuktian bahwa daging
yang dibiarkan membusuk akan menghasilkan belatung. Namun, teori tersebut dapat
dipatahkan oleh Francesco Redi, dkk. melalui beberapa percobaan yang
dilakukannya, sehingga berkembang teori baru yang dikenal dengan Generatio
Spontanea: Biogenesis yang menyatakan bahwa kehidupan berasal dari bahan yang
hidup. Hal ini dibuktikan bahwa belatung pada daging yang membusuk tidak
terjadi secara mendadak dan berasal dari bahan mati. Tetapi, lalat tertarik
dengan daging yang membusuk, kemudian bertelur di atas kain yang menutupi
dagingnya, baru kemudian tumbuh belatung. Teori itupun akhirnya disanggah lagi
oleh beberapa tokoh yang menyatakan bahwa mikroorganisme terjadi tidak secara
tiba-tiba. Tokoh-tokoh tersebut antara lain: John Needham, Lazzaro Spallanzani.
Sedangkan John Tyndall dan Louis Pasteur adalah tokoh-tokoh yang memberikan
sanggahan akhir terhadap teori generation spontanea dengan dibuktikannya proses
fermentasi, dengan menyatakan bahwa mikroorganisme hanya dapat muncul atau
timbul akibat dari aktivitas jasad renik lain.
Saat ini informasi yang diperoleh dari
mikrobiologi memberikan sumbangan besar, khususnya dalam mengawasi penyakit
menular. Selain itu, mikroorganisme telah digunakan untuk mempelajari berbagai
proses biokimia yang diketahui terjadi pula pada bentuk kehidupan yang lebih
tinggi. Banyak fakta tentang metabolisme manusia yang diketahui sekarang
mula-mula diketahui terjadi pada mikroorganisme. Demikian pula dengan teknologi
yang sekarang sedang popular, misal Rekayasa Genetik, yang tidak lain merupakan
perkembangan genetika molekuler yang menjelaskan bagaimana gen mengatur
aktivitas sel. Semua ini berasal dari studi tentang mikroorganisme. Jadi,
bidang mikrobiologi tidak hanya studi tentang penyebab penyakit tetapi
merupakan studi tentang semua aktivitas hayati mikroorganisme. Diharapkan di
waktu mendatang, dapat mengendalikan kelainan genetika dan penyakit seperti
kanker. Selain itu, juga diharapkan dapat diperoleh berbagai varietas
hewan/tumbuhan yang berkualitas (cepat panen, tahan penyakit, dan
produktivitasnya tinggi).
Komentar
Posting Komentar