Apa Itu Herpes Genitalia ??

A.      Pengertian Herves Genetalia
Terdapat 2 macam penyakit Herpes, antara lain :
1. Herpes Genetalis, penyakit herpes genetalis timbul akibat adanya infeksi atau peradangan pada kulit, terutama dibagian vagina, penis, pintu dubur/ anus, pantat, dan selangkangan. Penyebab penyakit herpes genetalis adalah virus herpes simplek.
2. Herpes Zoster, gejala penyakit herpes zoster adalah timbulnya gelembung cairan hampir merata pada seluruh bagian tubuh, penyebab penyakit herpes zoster adalah virus varicella-zoster.
Herpes Genitalia  adalah infeksi akut yang disebabkan oleh Virus Herpes Simplex (terutama HSV=Herpes Simplex Virus type II), ditandai dengan timbulnya vesikel pada permukaan kulit organ genetalia (perempuan/laki-laki) yang  bergerombol di atas dasar kulit yang menyebabkan kemerahan.
B.      Gejala penyakit Herves Genetalia
Gejala herpes genital yang paling umum adalah sekelompok luka  pada vagina, vulva, leher rahim, penis, pantat, atau anus. Saat pertama gejala herpes genital muncul disebut  "herpes awal."
Herpes genitalis awal memiliki masa inkubasi antara 3 - 7 hari. Gejala yang timbul dapat bersifat berat tetapi bisa juga tidak tampak, terutama apabila lukanya berada di daerah mulut rahim pada perempuan. Pada awalnya, gejala ini didahului oleh rasa terbakar beberapa jam sebelumnya pada daerah dimana akan terjadi luka. Setelah luka timbul, penderita akan merasakan gejala seperti tidak enak badan, demam, sakit kepala, kelelahan, serta nyeri otot. Luka yang terjadi berbentuk vesikel atau gelembung-gelembung. Kemudian kulit tampak kemerahan dan munculah vesikel yang bergerombol dengan ukuran sama besar. Vesikel yang berisi cairan ini mudah pecah sehingga menimbulkan luka yang melebar.
Pada pria gejala akan tampak lebih jelas karena tumbuh pada kulit bagian luar kelenjar penis, batang penis, buah zakar, atau daerah anus. Sebaliknya, pada wanita gejala itu sulit terdeteksi karena letaknya tersembunyi. Herpes genitalis pada wanita biasanya menyerang bagian labia majora, labia minora, klitoris, malah acap kali leher rahim (serviks) tanpa gejala klinis. Gejala itu sering disertai rasa nyeri pada saluran kencing.

C.      Penularan penyakit Herves Genitalia
Herpes Genital hanya dapat ditularkan langsung melalui kontak seksual (ORAL SEX, ANAL SEX, atau NORMAL SEX, MASTURBASI menggunakan bantuan SEX TOYS /ALAT TIDAK STERIL) termasuk ke-genital-genital, mulut-ke-genital, atau kontak dengan partner yang terinfeksi. Sesekali, kontak oral-genital herpes mulut dapat menyebar ke alat kelamin (dan sebaliknya). Individu dengan herpes aktif atau luka di sekitar mulut mereka atau di alat kelamin mereka hanya terlibat dalam seks, melalui vagina atau anus.
Wanita hamil terserang herpes dapat  membuat  bayi mempunyai risiko tinggi tertular. Virus dapat ditularkan kepada janin melalui placenta selama kehamilan atau selama persalinan vaginal. Pada infeksi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran, ketuban penurunan pertumbuhan. Sekitar 30-50% bayi yang lahir melalui vagina dengan seorang ibu yang terinfeksi virus herpes. Bayi yang dilahirkan perempuan mengalami serangan pada saat lahir, satu sampai empat persen menjadi terinfeksi dengan herpes-simplex virus.

D.     Pengobatan pada Herves Genitalia
Hingga saat ini belum ada obat untuk herves genital, akan tetapi dokter akan memberi obat anti virus untuk merawat ruam yang melepuh. Mandi air hangat dapat mengurangi nyeri. Mengenakan pakaian katun akan membantu mencegah peradangan.  Jaga agar luka tetap kering karena kelembaban dapat memperlambat penyembuhan. Pemberian kompres dingin atau kantong es pada luka dapat membantu. Antinyeri seperti aspirin, asetaminofen (parasetamol), atau ibuprofen dapat membantu meringankan demam dan rasa tidak nyaman.

E.      Pencegahan Herves Genetalia

1.      Hindari hubungan seks bebas
2.      Gunakan kondom untuk mengurangi risiko penularan.
3.      Kejujuran sangat diperlukan, jujurlah dengan pasangan Anda bahwa salah satu diantara Anda mempunyai infeksi penyakit seksual. Hal tersebut sangat membantu untuk mengurangi penularan yang terjadi melalui kontak seksual.
4.      Setialah dengan satu pasangan atau monogami dan setiap kali berhubungan lakukanlah dengan praktik seks yang aman tanpa ada perkecualian. Cegahlah beberapa gesekan dan luka kecil yang timbul pada penis atau vagina yang dapat berpotensi masuknya virus ke dalam tubuh. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh SAP Merawat Kuku Jari

Kesehatan Reproduksi Remaja

Tumbuh Kembang dari Remaja sampai Lansia